Jumat, 28 Juni 2019

MIRRORING CLOUD STORAGE MENGGUNAKAN OWNCLOUD




                                                                       
                                                                        Abstrak 

Cloud storage merupakan perkembangan teknologi penyimpanan data berbasis awan, dan ownCloud merupakan salah satu teknologi dalam bidang tersebut. Teknologi cloud storage memungkinkan pengguna melakukan penyimpanan tanpa memerlukan penyimpanan fisik. Namun dibalik keunggulannya cloud storage juga memiliki kekurangan yaitu batas akses dari pengguna menuju. Mirroring cloud storage dilakukan dengan sinkronisasi pada level database dan dokumen yang dilakukan secara bergantian setiap satu jam. Proses sinkronisasi dilakukan menggunakan backup database kemudian dijalankan berdasarkan jadwal pada crontab, sedangkan pada level dokumen dilakukan dengan menggunakan rsync dan dijalankan berdasarkan jadwal pada crontab. 
mirror server dapat digunakan sebagai sinkronisasi, akses dan share data, namun proses share tidak dapat dilakukan di server tujuan sinkronisasi. Dengan waktu sinkronisasi yang disesuaikan yaitu setiap tiga menit pada level dokumen dan setiap menit pada level database. Terdapat kekurangan yaitu jika upload data bersamaan pada jadwal sinkronisasi maka data akan di sinkronisasi pada tiga menit selanjutnya.

1.  PENDAHULUAN 
Teknologi informasi yang sedang berkembang pesat pada sekarang ini menuntut kita untuk tetap berada sejalan dengan perkembangannya, karena dengan kita sejalan dengan perkembangan teknologi informasi maka segala kegiatan yang kita lakukan akan sedikit demi sedikit dimudahkan oleh perkembangan teknologi tersebut. Termasuk dengan perkembangan teknologi penyimpanan data yang pada era ini sudah berkembang dengan penyimpanan data berbasis internetyang lebih dikenal sebagai cloud storage. Teknologi cloud storage sangat memudahkan kita karena tanpa harus membawa flashdisk ataupun compact disc kemana mana. Salah satu perusahaan yang bergerak pada teknologi cloud storage adalah ownCloud, ownCloud sendiri memiliki tampilan yang sangat bersahabat bagi para pengguna. 
Dibandingkan dengan menggunakan media penyimpanan fisik penggunaan cloud storage bisa dibilang memiliki beberapa keunggulan. Namun meskipun dengan banyaknya keunggulan yang dimilik bukan berarti teknologi cloud storage tidak memiliki kekurangn didalamnya, salah satunya adalah batas kemampuan server dalam menampung akses pengguna dalam waktu yang bersamaan. Karena kekurangan itulah muncul terobosan baru seperti sinkronisasi antar dua server yang memungkinkan setiap server saling bertukar data dan memberikan lebih banyak pilihan lokasi akses dari pengguna menuju server, yang pada saat ini lebih dikenal sebagai mirror server.  Tujuan dari judul mirroring cloud storage menggunakan owncloud untuk akses sinkronisasi, dan share data adalah dapat merancang dan juga mirroring cloud storage menggunakan dua buah server owncloud dan cloud storage wncloud digunakan untuk akses, sinkronisasi dan share data. Manfaat dari mirroring cloud storage menggunakan owncloud untuk akses sinkronisasi, dan share data adalah Mirroring servercloud storage diharapkan mampu meringankan beban kerja dari server dan cloud storage mampu digunakan untuk membantu menejemen file seperti untuk akses, sinkronisasi, dan share data.

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Cloud computing
Komputasi awan (Cloud Computing) adalah sebuah model atau komputasi/computing, dimana sumber daya seperti processor/computing power, storage, network, dan software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan internet menggunakan pola akses remote. Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan public (Purbo, Onno W. 2014).
2.2 Klasifikasi layanan komputasi awan
Sebuah setup infrastruktur model Cloud Computing biasanya dikenal sebagai ‘cloud’. Berikut adalah beberapa kategori layanan yang tersedia dari sebuah ‘cloud’ seperti:
1.       Software as a Service (SaaS)
SaaS ini merupakan  layanan Cloud Computing yang paling dahulu popular. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi, baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fiur yang disediakan oleh penyedia layanan dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa, tetap hanya mengendalikan fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja (Purbo, Onno W. 2014).

2.       Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai dan dapat digunakan untk mengembangkan sebuah aplikasi (yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut).Seperti layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, processing power, dan lain-lain. Semuanya akan diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google AppEngine yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.(Purbo, Onno W. 2014).

3.       Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS terletak satu level lebih rendah disbanding PaaS. IaaS adalah sebuah layanan yang “menyewakan” sumber daya teknologi informasi daftar , yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, system operasi, kapasitas jaringan, dan lain-lain. Dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirirp dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. (Purbo, Onno W. 2014) .
2.3 Model Cloud Computing
Menurut NIST, ada empat deployment model dari cloud computing ini, yaitu:
1.      Public Cloud
Public cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum. Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa menikmati layanannya. Adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada. (Alex Budiyanto, 2012).

2.      Private Cloud
Private cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada. (Alex Budiyanto, 2012)

3.      Hybrid Cloud
Hybrid cloud adalah gabungan dari layanan public cloud dan private cloud yang diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini, kita bisa memilih proses bisnis mana yang dipindahkan ke public cloud dan proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di private cloud. (Alex Budiyanto, 2012)

4.      Community Cloud
Community cloud adalah layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan, compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya. (Alex Budiyanto, 2012)

2.4 Cloud Storage
Cloud Storage adalah sebuah teknologi penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server virtual sebagai media penyimpanan. Tidak seperti media penyimpanan perangkat keras pada umumnya seperti compact disc atau hard disc, teknologi Cloud storage tidak membutuhkan perangkat tambahan apapun. Yang anda perlukan untuk mengakses file digital anda hanyalah perangkat komputer atau gadget yang telah dilengkapi layanan internet. (Tri Adi Nugrogo, 2014) 
2.5 Mirror server
Mirror server atau disebut juga sinkronisasi server merupakan duplikat dari suatu server yang berbeda dengan server utama. Fungsi mirror adalah untuk mengurangi kemacetan data pada suatu situs. Server utama merupakan server yang paling akurat dan mirror bertugas untuk menyalin isi server utama tersebut. (Hermawan andri dkk, 2012)
2.6  OwnCloud
OwnCloud merupakan suatu perusahaan dengan proyeknya yaitu OwnCloud project. Slogan perusahaan ini adalah Your Cloud, Your Data, Your Way!. OwnCloud yang merupakan salah satu perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas seperti Dropbox, menyediakan pengamanan yang baik, memiliki tata cara yang baik bagi pengguna aplikasi untuk membagi dan mengakses data yang secara lancar terintegrasi dengan perangkat teknologi informasi yang tujuannya mengamankan, melacak, dan melaporkan penggunaan data. (OwnCloud, 2016)

3. METODE
3.1 Analisa Sistem
Sistem cloud storage merupakan sistem penyimpanan terbaru dimana penyimpanan cloud storage yang berbasis komputasi awan memungkinkan penggunanya untuk tidak harus membawa penyimpanan fisik kemana-mana. Karena pada sistem cloud ini pengguna hanya diharuskan terhubung dengan internet ataupun setidaknya berada pada satu jaringan yang sama untuk bisa mengakses cloud tersebut. Ini sangat memudahkan pengguna karena ketersediaannya jaringan internet pada saat ini sudah hampir merata disetiap tempat jadi untuk akses ke cloud tersebut bisa dilakukan disetiap tempat asalkan masih tersedia jaringan internet/intranet.
Cloud storage sendiri dibalik banyaknya keunggulan juga memiliki kekurangan didalamnya dimana salah satunya adalah batas kemampuan server dalam menerima akses dari pengguna yang menyebabkan kinerja dari server akan melambat dan mengganggu kenyamanan pengguna. Namun dengan berkembangnya teknologi keluarlah sebuah solusi untuk masalah akses tersebut. Yaitu dengan melakukan sinkronisasi antar server yang memungkinkan penguna untuk memiliki tambahan pilihan akses ke server dan membuat beban dari server lebih ringan.
3.2    Desain Sistem
Sistem mirror server dilakukan pada level database dan juga pada level data. Dimana pada level database digunakan perintah mysqldump yang memindahkan semua database dan pada level data digunakan perintah rsync yang keduanya dijalankan menggunakan penjadwalan crontab, pada proses penjadwalan database dilakukan setiap menit dan pada proses penjadwalan data dilakukan setiap 3 menit dimana pada satu menit sebelum proses sinkronisasi dilakukan terlebih dahulu dilakukan perintah mengubah hak akses dari folder dan juga file owncloud.log untuk memungkinkan proses sinkronisasi dilakukan kemudian. pada satu menit setelah proses sinkronisasi dilaukan proses mengubah kembali hak akses dari folder data dan juga file owncloud.log.
Berikut adalah desain sistem yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan manajemen file menggunakan ownCloud yang telah dilakukan mirror terhadap kedua servernya.



4.   PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana cara kerja dari cloud server yang telah dibuat, sebagai berikut :
1.      Proses upload
Untuk proses upload data pengguna tinggal memilih tombol berbentuk lambang + pada layar atas ownCloud, setelah itu bisa dilanjutkan dengan memilih file yang akan di upload seperti Pada proses ini saya melakukan proses upload menggunakan format .odt dan berhasil dilakukan pada kedua buah server, untuk beberapa format lain yang bisa diupload pada kedua server
2.      Proses download
Untuk proses download pengguna tinggal memilih tombol pilihan dengan bentuk 3 titik kemudian memilih download, setelah itu pengguna akan diminta untuk memilih antara membuka file atau download file, setelah pilih download maka proses download akan berlangsung, terlihat pada gambar 4. Pada proses download ini saya melakukan proses download menggunakan format .odt dan berhasil pada kedua server, untuk format lain yang bisa didownload pada ke dua server.
3.      Proses hapus
Untuk proses hapus ini sama seperti proses download diatas dimana dengan menggunakan tombol yang sama namun pada pilihan terakhir memilih delete untuk melanjutkan prosesnya.
4.      Proses restore
Untuk proses ini pengguna tinggal memilih pilihan pada tombol 3 garis disebelah kiri atas kemudian memilih delete file, maka setelah itu akan ditampilkan file yang pernah dihapus, kemudian pengguna tinggal memilih tombol restore untuk mengembalikan file yang telah dihapus, namun untuk server mirroring ini setiap server tidak bisa melakukan restore jika proses hapus data dilakukan dari server lain, maka proses restore hanya bisa dilakukan oleh server tempat dimana file dihapus.
5.      Proses share
Untuk proses share data ataupun folder pengguna hanya tinggal memilih tombol sahre pada setiap baris lokasi file, kemudian memberikan nama pengguna ataupun grup mana yang akan menerima share file tersebut, bisa juga ditambahkan pengaturan tambahan seperti apakah pengguna tersebut bisa melakukan reshare data, edit data, membuat data baru, melakukan perubahan versi data terbaru, dan juga menghapus data.
6.      Proses mirror server
Pemilihan waktu juga berdasarkan dengan pertimbangan sebelumnya, seperti ketika menggunakan jadwal setiap menit setiap proses dalam perintah crontab akan dijalankan dalam waktu yang bersamaan yang mengakibatkan perintah buka hak akses dari file owncloud.log pada owncloud, sinkronisasi dari folder data, dan juga perintah menutup hak akses dari file owncloud.log tdak bisa berjalan secara berurutan, dan mengakibatkan proses sinkronisasi tidak berjalan sesuai jadwal, yaitu terjadi setiap dua menit sekali tidak seperti jadwal yang telah dibuat yaitu setiap satu menit. Proses mirror server ini juga tidak memungkinkan untuk dilakukan penjadwalan setiap 2 menit karena masalah yang muncul juga sama yaitu proses sinkronisasi tidak berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Dan dari semua proses sinkronisasi diatas tidak akan berjalan jika lima proses diatas dilakukan pada server yang berstatus sebagai tujuan.
7.      Proses edit data real-time
Untuk proses edit data real-time ini mirroring server tdak digunakan karena hanya dilakukan oleh pengguna dengan server yang sama, dan pada proses ini pengguna akan mendapatkan hasil edit terbaru yang dilakukan oleh pengguna lain dengan melakukan refresh pada browser yang digunakan. Namun proses edit data real-time ini hanya bisa dilakukan dengan bengunakan format file asli yang telah disediakan oleh ownCloud yaitu .txt. edit data real-time ini bagus digunakan untuk melakukan edit dalam waktu yang bersamaan.
8.      Proses View data
Untuk proses view data, berdasarkan format yang dimiliki ownCloud, beberapa file tidak dapat dilihat secara langsung dan hanya bisa dilakukan uload dan download seperti word, ppt, excel, dan juga semua file video, dan juga audio, beberapa file yang bisa dilihat secara langsung pada owncloud seperti .pdf, .txt, dan juga beberapa format foto seperti .png, .jpg, dan .jpeg.

5.   KESIMPULAN
Dengan menggunakan 2 buah server dan dilakukan proses mirroring maka membuat setiap pengguna memiliki pilihan untuk ke server mana dia akan akses, seperti contoh yaitu ketika penguna hanya ingin mengunduh dan melihat file tanpa melakukan proses mengunggah data bisa dilakukan melalui server yang menjadi tujuan dan juga memungkinkan kita memiliki banyak penyimpanan file tanpa harus melakukan proses upload berulang ulang. Setiap proses dari owncloud seperti sinkronisasi, akses, dan share data dapat dilakukan menggunakan mirror server, namun untuk server sebagai tujuan hanya proses share data tidak dapat dilakukan.

6.   DAFTAR PUSTAKA
Arbie. 2003. Manajemen Database dengan MySQL. Andi Offset
Budiyanto, Alex. 2012. Pengantar Cloud Computing. Judul Tidak Diterbitkan. Cloud Indonesia
Hermawan, Andri dkk. 2012. Rancang Bangun Server Repositori Perangkat Lunak Open Source Di Universitas Widya Dharma Klaten. Judul tidak diterbitkan.Yogyakarta : Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom Menggunakan ownCloud.Judul tidak diterbitkan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Nugroho, Tri Adi. 2014. Perancangan Private Cloud Storage https://owncloud.org/features/ diakses pada 1 juni 2016
Purbo, Onno W. 2014. Membuat sendiri Cloud Computing Server Menggunakan Open Source. Yogyakarta: ANDI.
Solichin, Achmad. 2010. MySQL Dari Pemula Hingga Akhir. Judul tidak diterbitkan. Jakarta : Universitas Budi Luhur.
Waloeyo, Johan Jati. 2014. Cloud Computing. Yogyakarta: ANDI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar