Abstrak
Cloud storage merupakan perkembangan teknologi
penyimpanan data berbasis awan, dan ownCloud merupakan salah satu teknologi
dalam bidang tersebut. Teknologi cloud storage memungkinkan pengguna melakukan
penyimpanan tanpa memerlukan penyimpanan fisik. Namun dibalik keunggulannya
cloud storage juga memiliki kekurangan yaitu batas akses dari pengguna menuju.
Mirroring cloud storage dilakukan dengan sinkronisasi pada level database dan
dokumen yang dilakukan secara bergantian setiap satu jam. Proses sinkronisasi
dilakukan menggunakan backup database kemudian dijalankan berdasarkan jadwal
pada crontab, sedangkan pada level dokumen dilakukan dengan menggunakan rsync
dan dijalankan berdasarkan jadwal pada crontab.
mirror server dapat digunakan sebagai sinkronisasi,
akses dan share data, namun proses share tidak dapat dilakukan di server tujuan
sinkronisasi. Dengan waktu sinkronisasi yang disesuaikan yaitu setiap tiga
menit pada level dokumen dan setiap menit pada level database. Terdapat
kekurangan yaitu jika upload data bersamaan pada jadwal sinkronisasi maka data
akan di sinkronisasi pada tiga menit selanjutnya.
1.
PENDAHULUAN
Teknologi informasi yang
sedang berkembang pesat pada sekarang ini menuntut kita untuk tetap berada
sejalan dengan perkembangannya, karena dengan kita sejalan dengan perkembangan
teknologi informasi maka segala kegiatan yang kita lakukan akan sedikit demi
sedikit dimudahkan oleh perkembangan teknologi tersebut. Termasuk dengan
perkembangan teknologi penyimpanan data yang pada era ini sudah berkembang
dengan penyimpanan data berbasis internetyang lebih dikenal sebagai cloud
storage. Teknologi cloud storage sangat memudahkan kita karena tanpa harus
membawa flashdisk ataupun compact disc kemana mana. Salah satu perusahaan yang
bergerak pada teknologi cloud storage adalah ownCloud, ownCloud sendiri
memiliki tampilan yang sangat bersahabat bagi para pengguna.
Dibandingkan dengan
menggunakan media penyimpanan fisik penggunaan cloud storage bisa dibilang
memiliki beberapa keunggulan. Namun meskipun dengan banyaknya keunggulan yang
dimilik bukan berarti teknologi cloud storage tidak memiliki kekurangn
didalamnya, salah satunya adalah batas kemampuan server dalam menampung akses
pengguna dalam waktu yang bersamaan. Karena kekurangan itulah muncul terobosan
baru seperti sinkronisasi antar dua server yang memungkinkan setiap server
saling bertukar data dan memberikan lebih banyak pilihan lokasi akses dari
pengguna menuju server, yang pada saat ini lebih dikenal sebagai mirror server. Tujuan dari judul mirroring cloud storage
menggunakan owncloud untuk akses sinkronisasi, dan share data adalah dapat
merancang dan juga mirroring cloud storage menggunakan dua buah server owncloud
dan cloud storage wncloud digunakan untuk akses, sinkronisasi dan share data. Manfaat
dari mirroring cloud storage menggunakan owncloud untuk akses sinkronisasi, dan
share data adalah Mirroring servercloud storage diharapkan mampu meringankan
beban kerja dari server dan cloud storage mampu digunakan untuk membantu
menejemen file seperti untuk akses, sinkronisasi, dan share data.
2.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Cloud computing
Komputasi awan (Cloud
Computing) adalah sebuah model atau komputasi/computing, dimana sumber daya
seperti processor/computing power, storage, network, dan software menjadi
abstrak dan diberikan sebagai layanan di jaringan internet menggunakan pola
akses remote. Model billing dari layanan ini umumnya mirip dengan modem layanan
public (Purbo, Onno W. 2014).
2.2 Klasifikasi layanan
komputasi awan
Sebuah
setup infrastruktur model Cloud Computing biasanya dikenal sebagai ‘cloud’.
Berikut adalah beberapa kategori layanan yang tersedia dari sebuah ‘cloud’
seperti:
1. Software as a Service (SaaS)
SaaS ini merupakan layanan Cloud Computing yang paling dahulu
popular. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep
ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS memberikan kemudahan
bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak dengan cara berlangganan
sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi, baik untuk in house development
ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat
langsung menggunakan berbagai fiur yang disediakan oleh penyedia layanan dengan
konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang
mereka sewa, tetap hanya mengendalikan fitur-fitur aplikasi yang telah
disediakan oleh penyedia saja (Purbo, Onno W. 2014).
2. Platform as a Service (PaaS)
PaaS adalah layanan yang
menyediakan modul-modul siap pakai dan dapat digunakan untk mengembangkan
sebuah aplikasi (yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform
tersebut).Seperti layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap
sumber daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, processing
power, dan lain-lain. Semuanya akan diatur oleh provider layanan ini. Pionir di
area ini adalah Google AppEngine yang menyediakan berbagai tools untuk
mengembangkan aplikasi di atas platform Google dengan menggunakan bahasa pemrograman
Phyton dan Django.(Purbo, Onno W. 2014).
3. Infrastructure as a Service (IaaS)
IaaS terletak satu level lebih
rendah disbanding PaaS. IaaS adalah sebuah layanan yang “menyewakan” sumber
daya teknologi informasi daftar , yang meliputi media penyimpanan, processing
power, memory, system operasi, kapasitas jaringan, dan lain-lain. Dapat
digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model
bisnisnya mirirp dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk
co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu dengan
mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS.
(Purbo, Onno W. 2014) .
2.3 Model Cloud Computing
Menurut NIST, ada empat
deployment model dari cloud computing ini, yaitu:
1.
Public Cloud
Public
cloud adalah layanan Cloud Computing yang disediakan untuk masyarakat umum.
Pengguna bisa langsung mendaftar ataupun memakai layanan yang ada. Banyak
layanan Public Cloud yang gratis, dan ada juga yang perlu membayar untuk bisa
menikmati layanannya. Adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT
akan berperan sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain
menjadi service consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT
harus bertanggung jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan
standar kualitas layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik
infrastruktur, platform, maupun aplikasi yang ada. (Alex Budiyanto, 2012).
2.
Private Cloud
Private
cloud adalah layanan cloud computing yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan
internal dari organisasi/perusahaan. Biasanya departemen IT akan berperan
sebagai service provider (penyedia layanan) dan departemen lain menjadi service
consumer. Sebagai service provider, tentu saja Departemen IT harus bertanggung
jawab agar layanan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan standar kualitas
layanan yang telah ditentukan oleh perusahaan, baik infrastruktur, platform,
maupun aplikasi yang ada. (Alex Budiyanto, 2012)
3.
Hybrid Cloud
Hybrid
cloud adalah gabungan dari layanan public cloud dan private cloud yang
diimplementasikan oleh suatu organisasi/perusahaan. Dalam Hybrid Cloud ini,
kita bisa memilih proses bisnis mana yang dipindahkan ke public cloud dan
proses bisnis mana yang harus tetap berjalan di private cloud. (Alex Budiyanto,
2012)
4.
Community Cloud
Community
cloud adalah layanan Cloud Computing yang dibangun eksklusif untuk komunitas
tertentu, yang consumer-nya berasal dari organisasi yang mempunyai perhatian
yang sama atas sesuatu/beberapa hal, misalnya saja standar keamanan, aturan,
compliance, dsb. Community Cloud ini bisa dimiliki, dipelihara, dan
dioperasikan oleh satu atau lebih organisasi dari komunitas tersebut, pihak
ketiga, ataupun kombinasi dari keduanya. (Alex Budiyanto, 2012)
2.4 Cloud Storage
Cloud Storage adalah
sebuah teknologi penyimpanan data digital yang memanfaatkan adanya server
virtual sebagai media penyimpanan. Tidak seperti media penyimpanan perangkat
keras pada umumnya seperti compact disc atau hard disc, teknologi Cloud storage
tidak membutuhkan perangkat tambahan apapun. Yang anda perlukan untuk mengakses
file digital anda hanyalah perangkat komputer atau gadget yang telah dilengkapi
layanan internet. (Tri Adi Nugrogo, 2014)
2.5 Mirror server
Mirror server atau
disebut juga sinkronisasi server merupakan duplikat dari suatu server yang
berbeda dengan server utama. Fungsi mirror adalah untuk mengurangi kemacetan
data pada suatu situs. Server utama merupakan server yang paling akurat dan
mirror bertugas untuk menyalin isi server utama tersebut. (Hermawan andri dkk,
2012)
2.6 OwnCloud
OwnCloud merupakan suatu
perusahaan dengan proyeknya yaitu OwnCloud project. Slogan perusahaan ini
adalah Your Cloud, Your Data, Your Way!. OwnCloud yang merupakan salah satu
perangkat lunak berbagi berkas gratis dan bebas seperti Dropbox, menyediakan
pengamanan yang baik, memiliki tata cara yang baik bagi pengguna aplikasi untuk
membagi dan mengakses data yang secara lancar terintegrasi dengan perangkat
teknologi informasi yang tujuannya mengamankan, melacak, dan melaporkan
penggunaan data. (OwnCloud, 2016)
3.
METODE
3.1 Analisa Sistem
Sistem cloud storage
merupakan sistem penyimpanan terbaru dimana penyimpanan cloud storage yang
berbasis komputasi awan memungkinkan penggunanya untuk tidak harus membawa
penyimpanan fisik kemana-mana. Karena pada sistem cloud ini pengguna hanya
diharuskan terhubung dengan internet ataupun setidaknya berada pada satu
jaringan yang sama untuk bisa mengakses cloud tersebut. Ini sangat memudahkan
pengguna karena ketersediaannya jaringan internet pada saat ini sudah hampir
merata disetiap tempat jadi untuk akses ke cloud tersebut bisa dilakukan
disetiap tempat asalkan masih tersedia jaringan internet/intranet.
Cloud storage sendiri
dibalik banyaknya keunggulan juga memiliki kekurangan didalamnya dimana salah
satunya adalah batas kemampuan server dalam menerima akses dari pengguna yang
menyebabkan kinerja dari server akan melambat dan mengganggu kenyamanan
pengguna. Namun dengan berkembangnya teknologi keluarlah sebuah solusi untuk
masalah akses tersebut. Yaitu dengan melakukan sinkronisasi antar server yang
memungkinkan penguna untuk memiliki tambahan pilihan akses ke server dan
membuat beban dari server lebih ringan.
3.2 Desain
Sistem
Sistem mirror server dilakukan
pada level database dan juga pada level data. Dimana pada level database
digunakan perintah mysqldump yang memindahkan semua database dan pada level
data digunakan perintah rsync yang keduanya dijalankan menggunakan penjadwalan
crontab, pada proses penjadwalan database dilakukan setiap menit dan pada
proses penjadwalan data dilakukan setiap 3 menit dimana pada satu menit sebelum
proses sinkronisasi dilakukan terlebih dahulu dilakukan perintah mengubah hak
akses dari folder dan juga file owncloud.log untuk memungkinkan proses
sinkronisasi dilakukan kemudian. pada satu menit setelah proses sinkronisasi
dilaukan proses mengubah kembali hak akses dari folder data dan juga file
owncloud.log.
Berikut adalah desain
sistem yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan manajemen file menggunakan
ownCloud yang telah dilakukan mirror terhadap kedua servernya.
4.
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini akan dijelaskan
bagaimana cara kerja dari cloud server yang telah dibuat, sebagai berikut :
1. Proses
upload
Untuk proses upload data pengguna tinggal
memilih tombol berbentuk lambang + pada layar atas ownCloud, setelah itu bisa
dilanjutkan dengan memilih file yang akan di upload seperti Pada proses ini
saya melakukan proses upload menggunakan format .odt dan berhasil dilakukan
pada kedua buah server, untuk beberapa format lain yang bisa diupload pada
kedua server
2. Proses
download
Untuk proses download pengguna tinggal
memilih tombol pilihan dengan bentuk 3 titik kemudian memilih download, setelah
itu pengguna akan diminta untuk memilih antara membuka file atau download file,
setelah pilih download maka proses download akan berlangsung, terlihat pada
gambar 4. Pada proses download ini saya melakukan proses download menggunakan
format .odt dan berhasil pada kedua server, untuk format lain yang bisa
didownload pada ke dua server.
3. Proses
hapus
Untuk proses hapus ini sama seperti proses
download diatas dimana dengan menggunakan tombol yang sama namun pada pilihan
terakhir memilih delete untuk melanjutkan prosesnya.
4. Proses
restore
Untuk proses ini pengguna tinggal memilih
pilihan pada tombol 3 garis disebelah kiri atas kemudian memilih delete file,
maka setelah itu akan ditampilkan file yang pernah dihapus, kemudian pengguna
tinggal memilih tombol restore untuk mengembalikan file yang telah dihapus,
namun untuk server mirroring ini setiap server tidak bisa melakukan restore
jika proses hapus data dilakukan dari server lain, maka proses restore hanya
bisa dilakukan oleh server tempat dimana file dihapus.
5. Proses
share
Untuk proses share data ataupun folder
pengguna hanya tinggal memilih tombol sahre pada setiap baris lokasi file,
kemudian memberikan nama pengguna ataupun grup mana yang akan menerima share
file tersebut, bisa juga ditambahkan pengaturan tambahan seperti apakah pengguna
tersebut bisa melakukan reshare data, edit data, membuat data baru, melakukan
perubahan versi data terbaru, dan juga menghapus data.
6. Proses
mirror server
Pemilihan waktu juga berdasarkan dengan
pertimbangan sebelumnya, seperti ketika menggunakan jadwal setiap menit setiap
proses dalam perintah crontab akan dijalankan dalam waktu yang bersamaan yang
mengakibatkan perintah buka hak akses dari file owncloud.log pada owncloud,
sinkronisasi dari folder data, dan juga perintah menutup hak akses dari file
owncloud.log tdak bisa berjalan secara berurutan, dan mengakibatkan proses
sinkronisasi tidak berjalan sesuai jadwal, yaitu terjadi setiap dua menit
sekali tidak seperti jadwal yang telah dibuat yaitu setiap satu menit. Proses
mirror server ini juga tidak memungkinkan untuk dilakukan penjadwalan setiap 2
menit karena masalah yang muncul juga sama yaitu proses sinkronisasi tidak
berjalan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat. Dan dari semua proses
sinkronisasi diatas tidak akan berjalan jika lima proses diatas dilakukan pada
server yang berstatus sebagai tujuan.
7. Proses
edit data real-time
Untuk proses edit data real-time ini
mirroring server tdak digunakan karena hanya dilakukan oleh pengguna dengan
server yang sama, dan pada proses ini pengguna akan mendapatkan hasil edit
terbaru yang dilakukan oleh pengguna lain dengan melakukan refresh pada browser
yang digunakan. Namun proses edit data real-time ini hanya bisa dilakukan
dengan bengunakan format file asli yang telah disediakan oleh ownCloud yaitu
.txt. edit data real-time ini bagus digunakan untuk melakukan edit dalam waktu
yang bersamaan.
8. Proses
View data
Untuk proses view data,
berdasarkan format yang dimiliki ownCloud, beberapa file tidak dapat dilihat
secara langsung dan hanya bisa dilakukan uload dan download seperti word, ppt,
excel, dan juga semua file video, dan juga audio, beberapa file yang bisa
dilihat secara langsung pada owncloud seperti .pdf, .txt, dan juga beberapa
format foto seperti .png, .jpg, dan .jpeg.
5.
KESIMPULAN
Dengan
menggunakan 2 buah server dan dilakukan proses mirroring maka membuat setiap
pengguna memiliki pilihan untuk ke server mana dia akan akses, seperti contoh
yaitu ketika penguna hanya ingin mengunduh dan melihat file tanpa melakukan
proses mengunggah data bisa dilakukan melalui server yang menjadi tujuan dan
juga memungkinkan kita memiliki banyak penyimpanan file tanpa harus melakukan
proses upload berulang ulang. Setiap proses dari owncloud seperti sinkronisasi,
akses, dan share data dapat dilakukan menggunakan mirror server, namun untuk
server sebagai tujuan hanya proses share data tidak dapat dilakukan.
6.
DAFTAR
PUSTAKA
Arbie.
2003. Manajemen Database dengan MySQL. Andi Offset
Budiyanto,
Alex. 2012. Pengantar Cloud Computing. Judul Tidak Diterbitkan. Cloud Indonesia
Hermawan,
Andri dkk. 2012. Rancang Bangun Server Repositori Perangkat Lunak Open Source
Di Universitas Widya Dharma Klaten. Judul tidak diterbitkan.Yogyakarta :
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Amikom Menggunakan
ownCloud.Judul tidak diterbitkan. Surakarta : Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Nugroho,
Tri Adi. 2014. Perancangan Private Cloud Storage https://owncloud.org/features/
diakses pada 1 juni 2016
Purbo,
Onno W. 2014. Membuat sendiri Cloud Computing Server Menggunakan Open Source.
Yogyakarta: ANDI.
Solichin,
Achmad. 2010. MySQL Dari Pemula Hingga Akhir. Judul tidak diterbitkan. Jakarta
: Universitas Budi Luhur.
Waloeyo,
Johan Jati. 2014. Cloud Computing. Yogyakarta: ANDI.